"Lho Pak sampeyan kok ngonthel apa ngga capek?". Pak Giyo bertanya. "Rumah njenengan kan jauh!" Pak Yoso dengan senyum khasnya menjawab:"Badan saya perlu olah raga Pak. Berkat sepeda jantungku lebih teratur pacu denyutnya dan BAB pun jadi lancar."
Apa yang dilakukan Pak Yoso masih sedikit yang mengikutinya. Tempat parkir guru penuh dengan motor keluaran terbaru. Apalagi siswa, di koran baru saja diiklankan jenis motor paling terkini eh malah sudah ada di tempat parkir siswa. Ketika Pak Giyo meneliti satu-satu siswa yang pulang, hanya beberapa yang masih bersepeda kayuh.
Sebenarnya bukan masalah kendaraan bermotor atau sepeda onthel yang menjadi perhatian Pak Giyo. Akan tetapi, dari pengalaman Pak Yoso yang hari-hari ini ke sekolah nggenjot. Dan beberapa siswa yang dengan mengabaikan gengsinya mereka ke sekolah bersepeda. Pak Giyo membayangkan, betapa indahnya kota ini apabila semua orang berangkat kerja tanpa bawa motor atau mobil. Betapa cantiknya kota ini bila masyarakatnya bersepeda semua. Alangkah senangnya bila anak-anak kecil merasa nyaman bermain di jalan. Seandainya pemerintah juga berimajinasi seperti Pak Giyo, mereka tentu akan membuatkan jalur khusus sepeda. Ditambah lagi mereka ke kantor dengan bersepeda.
Semoga Pati yang asri, atmosfer yang segar dan hilangnya global warming dapat terwujud dengan mengubah gaya hidup. Yaitu dengan membudayakan sepeda sebagai kendaraan yang ramah lingkungan sekaligus menyehatkan. Hidup bersepeda!. Allez! Prenez la bycyclette!
Komentar
nais blog, keep writing..:)