Satu diantara dua kambing jantan itu sebut saja si Bandot. Bandot ini kambing putih yang sudah lusuh. Bulunya tidak putih lagi karena kotor. Badannya kurus, tetapi makannya banyak. Si Bandot juga rajin memproduksi bribil (kotoran kambing). Perangai rakus dan banyak pub bribil ini sukses mengusik tetangga. Pak Karmijan lambat laun menjadi susah. Pak Karmijan sebal melihat si Bandot yang mengembek bagai hewan tak berdosa.
Mata si Bandot berbinar tiap Pak Karmijan bertandang ke kandang. Si Bandot sangat bangga menjadi piaraan pak Karmijan. Dalam hati si Bandot selalu berdoa agar pak Karmijan senantiasa sehat. Sehingga Bandot berharap agar dapat makan rumput segar setiap hari.
Namun beda dengan persepsi si Bandot. Pak Karmijan geting sundul langit (sangat sebal) sama si Bandot. Si Bandot dianggap sudah tidak berguna lagi. Dijual tidak laku karena usia terlanjur tua. Dibawa ke jagal untuk disate terlalu kurus. Dijadikan kambing pejantan juga tidak bisa. Saking jengkelnya, diberikan ke orang gratis tidak ada yang mau.
Sampai kemudian timbul niat jahat pak karmijan untuk memusnahkan si Bandot. Di senja yang sunyi Pak Karmijan menarik si Bandot, memasukannya ke dalam sumur tua. Ia mau mengubur si Bandot hidup-hidup. Si Bandot merengek. Namun meskipun jatuh ke sumur kesakitan, si Bandot ini tetap khusnudhon. Ia selalu berprasangka baik pada tuannya. Sebakul demi sebakul Pak Karmijan menimbun sumur itu dengan tanah dan pasir. Diwaktu yang sama si Bandot dengan lugunya menggoyangkan badannya. Pasir bergururan dari punggungnya. Pak Karmijan terus menutup sumur dengan tanah, pasir dan kotoran. Hingga lambat laun sumur semakin dangkal.
Akan tetapi dengan prasangka baik, si Bandot berpikir pak Karmijan sedang menolongnya. Tidak terlintas sedikitpun perasan Pak Karmijan mau menjahatinya. Setiap kali pak Karmijan menjatuhkan pasir dan tanah saat itu pula si Bandot menggoyangkan badannya. Pelan-pelan badannya terangkat. Berdiri di atas tumpukan tanah yang menimpanya. Hingga pada saat sumur rata dengan tanah, si Bandot melenggang santai keluar dari lubang maut dengan selamat.
Pak Karmijan terkesima, ia termenung dan memerhatikan si Bandot. "Sepertinya Tuhan baik padamu Ndot" guman Pak Karmijan. Terseyum tipis, Pak Karmijan membiarkan si Bandot tinggal di peternakannya. Malah ia bebaskan Bandot untuk kemanapun tanpa dikekang atau dikurung dalam kandang.
Si Bandot selamat karena prasangka baiknya. Si Bandot tidak tahu dan tidak perlu tahu niat orang lain. Dalam pikirannya, hidup itu yang penting tidak negatif thinking pada siapapun. Menurut si Bandot, sikap prasangka baik akan berbalik baik pada siapa saja yang gemar khusnudzon.
EEEmmmmbbbbeeeeekkkkk.....
Komentar
baik dengan semua orang karena dapat membuat kebahagiaan
Absen:14
Kelas:x-1
Hikmah yang bisa diambil dari cerita tersebut adalah selalu berupaya untuk khusnudzon, karena berprasangka baik merupakan kegiatan yang akan menguntungkan diri sendiri. Kita harus berprasangka baik kepada siapapun, kelak dengan berprasangka baik kita akan terselamatkan seperti kisah si Bandot tersebut.
Selalu berupaya berprasangka baik. Tidak tahu dan tidak perlu tahu niat orang lain. Dalam hidup yang penting tidak negatif thingking pada siapapun. Kalaupun ada yang berniat jahat biarlah Allah yang membalasnya.
setiap perbuatan pasti ada balasannya baik maupun buruk. Dan berfikirlah positif InsyaAllah membawa kita ke arah yang baik
No:06
Kelas:X-1
Amanat yang bisa diambil adalah "Selalu berprasangka baik dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keaadaannya". Karena prasangka baik itulah yang kadang menyelamatkan kita dari setiap musibah, walaupun orang lain berlaku buruk kepada kita dan biarkan Allah yang membalas.
setiap perbuatan pasti ada balasannya baik maupun buruk. Dan berfikirlah positif InsyaAllah membawa kita ke arah yang baik
Dari Cerita bandot pak karmi dapat di ambil pelajaran dengan berprasangka baik membuat kita dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang dapat dilihat dari bandot yang berhasil keluar dari sumur akibat mengira pak karmijan menimbun sumur dengan pasir untuk menolongnya
Dari cerita ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita harus selalu bersikap berprasangka baik dengan hal itu kita tidak akan merasa susah dan berpikir buruk terus dengan berprasangka baik hidup kita akan terasa tentram,aman,dan sentosa
setiap perbuatan pasti ada balasannya baik maupun buruk. Berfikirlah positif InsyaAllah membawa kita ke arah yang baik.
Galang X-5
Amanat lainnya adalah bahwa sikap prasangka baik dapat membawa kebaikan dan berdampak positif pada hubungan kita dengan orang lain. Meskipun si Bandot tidak tahu niat sebenarnya Pak Karmijan, sikap prasangka baiknya membuatnya selamat dan bahkan mendapatkan kebebasan di peternakan. Prasangka baik juga membantu kita untuk tidak terlalu cepat berprasangka buruk terhadap orang lain, sehingga kita dapat hidup dengan damai dan saling percaya dalam lingkungan sekitar kita.
Intinya, cerita ini mengajarkan kita untuk selalu memiliki prasangka baik pada orang lain, memberikan kesempatan kepada mereka untuk membuktikan diri, dan tidak terlalu cepat berprasangka buruk. Dengan mengaplikasikan prinsip ini, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan hidup dengan damai dalam lingkungan sekitar kita.