Tiga Monyet Rabun

Di dalam Goa Kiskenda, tersebutlah tiga ekor Monyet terpelajar yang rabun matanya. Mereka belajar dalam redup dengan meraba. Suatu hari datanglah sang Guru Monyet Hanuman. Guru Monyet membawa seekor gajah ke dalam Goa. Sang Guru memanggil tiga Monyet terpelajar. 

Setelah basa-basi, Guru Monyet menyuruh ketiga Monyet itu untuk mempelajari, mengeksplorasi dan menggambarkan rupa gajah sesuai pengetahuannya. 

Monyet kesatu menjelaskan pada sang Guru bahwa gajah itu seperti Pohon Kelapa. Berbentuk tabung, besar, kokoh dan menjulang ke atas. 

Monyet kedua menyalahkan Monyet kesatu. Menurut gambaran imajinasinya, gajah itu seperti ular. Meliuk dan bisa melilit lengan.  

Monyet ketiga membantah pendapat Monyet kesatu dan kedua. Menurut daya rabaannya, gajah itu empuk, lebar seperti kasur berbulu halus. Monyet itu berbaring di atasnya. Dia merasa nyaman dan hangat.

Tidak terima dengan ocehan kedua monyet temannya, Monyet kesatu marah besar. "Aku sekarang sedang memeluk dan memanjat pohon kelapa ini. Bagaimana mungkin kalian mengatakan ini Ular atau Kasur?" 

Monyet kedua menyanggah "Saat ini aku sedang dililit kuat. Mana bisa pohon kelapa melilit. Jelas gajah itu sejenis ular!"

Monyet ketiga tertawa mengejek "Kalian berdua sungguh bodoh semua. Jelas aku sedang rebahan enak sekali di atas Kasur empuk ini. bagaimana bisa kalian mengatakan gajah ini Pohon kelapa atau Ular?"

Merasa masing-masing paling benar, ketiga monyet itu bertarung. Saling cakar. Saling jambak. Ketiga Monyet terpelajar itu saling umpat dan saling menyalahkan satu dengan lainnya. 

Mendapati ketiga monyet berkelahi, Sang Guru Monyet melerai ketiganya. Sang Guru mengajak tiga monyet itu keluar Goa. Gajah diajak turut serta.

Sembari mengucak kedua mata, Ketiga monyet pelan-pelan terbuka matanya. Sang Guru membantu, membimbing mereka agar dapat melihat dengan jelas. Tiba-tiba mereka terkejut dengan apa yang dilihat. Mereka tertunduk sadar pada kesalahannya. Mereka menyesal telah saling menyalahkan. Ketiga Monyet terpelajar merasa bodoh pada kedangkalan ilmunya. Mereka salaman, berangkulan dan saling memaafkan. 

Senang melihat muridnya bersalaman, sang Guru membesarkan hati ketiga monyet dengan mengatakan "Kalian bertiga tidak bodoh. Tidak ada yang salah pada pendapat kalian. Kalian menganggap Gajah itu ular karena yang kalian pegang belalai. Belalai memang bisa meliuk dan melilit. Kalian berpikir Gajah itu pohon kelapa karena yang kalian pegang kakinya. Kaki gajah memang kokoh dan besar. Kalian mengira gajah itu kasur sebab kalian berada di punggung gajah. Punggung gajah memang lebar dan hangat. Sebenarnya tidak ada yang salah. Tapi kalau kalian saling memaksakan kebenaran masing-masing pada orang lain, maka mengakibatkan perpecahan diantara bangsa monyet. 

Sejak saat itu, Sang Guru Monyet mengajak ketiga muridnya untuk belajar dalam terang. Jangan lagi mengurung diri dalam goa yang redup. Banyak sekali hal di hutan yang butuh untuk dipelajari. Belajar tidak boleh hanya dengan meraba saja. Belajar semestinya dilakukaan menyeluruh dengan melihat, mendengar, membau, dan mengecap. 

Dan yang paling penting, jangan buru-buru menghakimi orang lain. Menyalahkan sekehendak hati bisa bertakhir menjadi hal yang buruk. Merasa paling benar adalah sesuatu yang salah. 



Komentar

Mutiara mengatakan…
Mutiara sekar p
Xmipa 7
24

Dapat disimpulkan bahwa jangan buru-buru menghakimi orang lain dengan cara menyalahkan satu sama lain dan menganggap diri paling benar. Sebenarnya tak masalah menganggap diri sendiri paling benar. Menjadi masalah ketika menganggap bahwa yang berbeda dengannya adalah salah. Sehingga merasa harus membenarkan, dengan memaksakan kehendak diri sendiri. itu berbahaya, karena saat kau merasa benar ia belum tentu salah. Serta, kita bisa menyimpulkan bahwa belajar terhadap sesuatu tidak bisa dilihat dari satu cara. banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mempelajari sesuatu, bukan hanya berpatok pada satu cara untuk belajar.
Unknown mengatakan…
natasya (30)- X MIPA 1
dari cerita diatas,kita tidak perlu menghakimi orang lain terlebih lagi kita belum tau kebenaran nya bagaimana. seharusnya kita caritau kebenaran nya dulu jangan asal menghakimi orang lain.
Unknown mengatakan…
Nama : Nadila Febriani
Kelas: X MIPA 1
No :28


Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa jangan menyalahkan dan menghakimi seseorang dahulu sebelum mengetahui kebenarannya,hal ini dapat memicu kesalah pahaman dan membuat pertengkaran
Unknown mengatakan…
Nama : Adinda Embun Faj'riang
Kelas : X MIPA 1
Absen : 07

Komentar : Bahasa yang digunakan sangat baik, selain itu cerita tersebut banyak kesimpulan yang dapat kita ambil, ceritanya menarik
Kesimpulan :
Perjalanan yang dapat kita ambil dari cerita tersebut yaitu, kita jangan menghakimi orang lain sebelum mengetahui kebenarannya, hal itu akan menimbulkan perselisihan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, makanya kalau kita belum mengetahui lebih jelas kita jangan ambil keputusan terlebih dahulu. Begitupun dengan belajar, belajar tidak hanya meraba tetapi juga dilakukaan dengan melihat, mendengar dan lain lainnya.
Unknown mengatakan…
Nama: Elga Cornelia
Kelas: X MIPA 1
Absen: 13

Dari cerita diatas kesimpulan yang dapat saya ambil adalah, kita tidak boleh menghakimi pendapat orang lain karena dapat menimbulkan pertengkaran, dan kita tidak boleh merasa yang paling benar kita sendiri juga belum tentu mengetahui kebenaran nya. Dan janganlah mengambil keputusan terlalu cepat kita harus memikirkan lagi agar tidak menyesal di kemudian hari
Ika Lutfiani Rizqi mengatakan…
Nama : Ika Lutfiani Rizqi
Kelas : X MIPA 1
No.abs : 20

Saat banyak orang mulai berdebat, mereka akan mengulangi perkataan mereka sendiri tanpa mendengarkan perkataan orang lain. Setelah ditelaah lebih lanjut, itu semua agar perkataannya diterima, tetapi sang lawan bicara pun terus mengatakan hal yang sama, sehingga konflik itu akan terus berlanjut. Sama seperti 3 monyet rabun itu, hanya karena perbedaan pendapat dan berujung konflik bahkan kekerasan. Dan, kunci untuk membalikkan situasi itu adalah menemukan sedikit kebenaran dalam kata-kata lawan bicara. Maka dari itu, kisah ini mengingatkan kita untuk saling menghargai pendapat, dengarkan lah dulu. Sudut pandang dan pemikiran orang tidak sama, dan itu bukanlah hal baru dalam hidup ini. Karena pada kenyataannya, tidak ada pendapat yang sepenuhnya benar dan salah. Perbedaan pendapat itu butuh didiskusikan, bukan dihakimi.

Orang yang tidak bijaksana, berbicara buruk tentang semua hal yang tidak bisa dia mengerti.
Unknown mengatakan…
Nama : Galuh Ajeng Ayu Wandini
Kelas : X MIPA 1
No :18

Dari cerita diatas, dapat kita simpulkan bahwa kita tidak boleh membuat kesimpulan terlalu cepat, kita juga tidak boleh menghakimi orang lain, dan yang terpenting adalah jangan menyalahkan pendapat orang lain, jika kita belum tau kebenarannya.
Unknown mengatakan…
Nama : Galuh Ajeng Ayu Wandini
Kelas : X MIPA 1
No : 18

Dari cerita diatas, dapat kita simpulkan bahwa kita tidak boleh membuat kesimpulan terlalu cepat, kita juga tidak boleh menghakimi orang lain, dan yang terpenting adalah jangan menyalahkan pendapat orang lain, jika kita belum tau kebenarannya.
tasikagung mengatakan…
Nama:Achmad Haydar
Kelas:X MIPA 1
No.Absent:03
Dari cerita diatas kita bisa ambil maknanya yaitu jangan terlalu buru-buru dalam menghakimi orang lain karena kita belum tenth tau kebenarannya seperti apa. Jangan menilai orang lain dari luarnya saja, karena itu tidak menentukan baik buruknya seseorang.Kita juga Perlu melihat Dari sudut pandang orang Lain agar Kita mengetahui kebenaranya.Jadi berpikir dulu sebelum bertindak.
Anonim mengatakan…
Hanif Fakhriya Muhammad (19)
X - MIPA 1

Dari cerita di atas dapat di simpulkan bahwa kita tidak boleh buru-buru menghakimi orang lain karena menyalahkan sekehendak hati bisa bertakhir menjadi hal yang buruk
Nabhila Dwi Aryani mengatakan…
Nabhila Dwi Aryani
X IPS 3
23
Dari cerita ini kita belajar bahwa kita harus bisa menerima opini orang lain, seperti 3 monyet ini memiliki opini yang berbeda" karena mereka melihat dan menjelaskan dari sudut pandang yang berbeda pula
Unknown mengatakan…
Fannisa Fathinia T.17/X IPS 3
Kesimpulan dari cerita diatas adalah kita tidak boleh membuat kesimpulan terlalu cepat dan tidak boleh menghakimi orang lain karena memiliki pendapat yang berbeda.
Diva Sekar Melati/12/X IPS 3 mengatakan…
Jangan selalu merasa benar sendiri, terkadang apa yang menurut kita benar itu belum sepenuhnya benar. Kita perlu tau betul apa yang kita ketahui, jangan ketika langsung tau langsung menyimpulkan itu benar/salah.
Unknown mengatakan…
Nama : Masayu Retno Kumala
Absen : 22
Kelas : X MIPA 1
Dari cerita di atas kita dapat menyimpulkan bahwa menghakimi orang tanpa mengetahui asal-usul cerita yang benar terlebih dahulu itu tidak diperbolehkan. Sebelum menghakimi seseorang ada baiknya untuk mencari kebenaran di balik sebuah masalah yang terjadi pada orang tersebut terlebih dahulu.
Unknown mengatakan…
Nama : Marwah Puji lestari
Kelas : X MIPA 2
No. : 22
Amanat :

Dari cerita diatas, kesimpulan yang saya petik hikmah nya bahwa kita tidak boleh langsung menyimpulkan dan kita juga tidak boleh mengahakimi orang lain.
bahasa yang digunakan mudah dipahami sehingga pesan nya langsung tersampaikan
Widiana Rahmawati Putri mengatakan…
nama: Widiana Rahmawati Putri
no: 35
kelas: X MIPA 1

Ada beberapa pengetahuan yang bisa kita ambil dari kisah diatas,antara lain sebagai berikut:
-Sebagai pelajar kita harus mempunyai wawasan yang luas dan menghargai pendapat orang lain tidak boleh egois,suatu saat kita akan membutuhkan diskusi untuk bisa mempelajari ilmu tertentu untuk itu jangan lelah mencari ilmu dari berbagai media pembelajaran.
Anonim mengatakan…
Najwa Syarafana 'Adani (24) X MIPA 2
Dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa belajar tidak hanya meraba, tetapi juga dibutuhkan mendengar, melihat, membau, dan mengecap. Jangan terburu-buru menghakimi orang lain, dan jangan merasa paling benar.
Elvaretta mengatakan…
Elvaretta Nur Fitriani Renata 17/ X MIPA 3

dari kutipan cerita di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam belajar kita tidak hanya membutuhkan indra peraba saja tapi ketika kita belajar kita harus membutuhkan berbagai indra yg ada di tubuh kita seperti, melihat, mendengar, merasakan juga.
dan kita sebaiknya jadi orang yang tidak terburu2 dalam mengambil keputusan karna hal tersebut belum tentu benar hasilnya, kita harus saling menghargai pendapat dari orang lain dulu karna kita sendiri pun belum tau mana hasil yang benar
Unknown mengatakan…
Beby Indah Puspita Anggraini 10
X IPS 3
Kesimpulannya ... menghakimi seseorang bukan lah jalan terbaik
Dari sebuah terjadi masalah.
Unknown mengatakan…
Graceline Calistha M (17) X IPS 2

Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh membuat gampang atau mudah menghakimi orang lain
Anonim mengatakan…
M Zulfa Aziz N
25
X IPS 2

dari cerita diatas kita tidak boleh terburu-buru menghakimi orang lain Dan tidak boleh paling benar
Unknown mengatakan…
NAMA: Fahra Melody Mutiara Saferty
Kelas: X-IPS 3
Nomer:16
Cerita tersebut menarik dan terdapat beberapa kesimpulan, salah satunya jangan terlalu cepat menghakimi orang lain dan tidak boleh merasa diri sendiri paling benar dan pintar, karena belum tentu yang menurutmu benar itu tidak benar, seperti ketiga monyet tersebut yang merasa benar pendapat mereka tentang gajah. Pada akhirnya mereka semua salah.
Unknown mengatakan…
Nama : Candra Febri Riyanto
Kelas : X IPS 3
No : 11
Ceritanya sangatlah menarik dan juga dapat menambahkan wawasan terlebih tentang binatang
36. Zahra Noviana X MIPA 6 mengatakan…
dari cerita diatas kita tidak boleh mengambil kesimpulan terlalu cepat dan yang paling penting tidak boleh menghakimi orang lain
Unknown mengatakan…
Nama : Alya Meylani Nur Shabrina
No : 02
Kelas: X MIPA 5

Kesimpulan :
Jangan terburu-buru menyalahkan/menghakimi orang lain sebelum melihat kebenerannya dan jangan merasa paling benar. Selain itu kita harus menghargai pendapat orang lain agar orang lain juga bisa menghargai pendapat kita.
Wisam mengatakan…
NAMA : WISAM IKBAR ADJIWICAKSONO
KELAS : X MIPA 5
ABSEN : 34

kesimpulan : Jangan terlalu cepat mengambil keputusan, tidak boleh menghakimi orang lain.
Unknown mengatakan…
Ratna Yuliani

Kesimpulan :Dari kisah di atas kesimpulan yang dapat saya ambil adalah belajar tidak hanya dengan cara meraba namun juga dibutuhkan melihat,menulis, dan lain-lain.
Dan yang paling penting, jangan buru-buru menghakimi orang lain. Menyalahkan sekehendak hati bisa berakhir menjadi hal yang buruk. Merasa paling benar adalah sesuatu yang salah
Tinitah Ina Puji Astuti/32/X MIPA 5 mengatakan…
Nama: Tinitah Ina Puji Astuti
No.absen: 32
Kelas: X MIPA 5

Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa, kita seharusnya menghargai pendapat orang lain dan tidak boleh selalu merasa benar sendiri, karena apa yang menurut kita benar belum tentu orang lain berpikir seperti kita, dan jika menurut kita hal itu salah belum tentu juga orang lain menganggap itu salah.
Endah puji utami mengatakan…
Nama : Endah Puji Utami
Kelas : X Mipa 4
No. Absen :13
Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa jangan terburu buru menghakimi orang lain sebelum tahu kebenarannya dan kita tidak boleh membuat kesimpulan terburu buru. Merasa paling benar adalah sesuatu yang salah.
Unknown mengatakan…
ARY WIDIASTUTI (X IPS 3)
Jika kita belum tahu aslinya, jangan menyalahkan orang lain dan tidak mau menghargai pendapat yang lain.
Unknown mengatakan…
Novita Ayu Permatasari(30)X IPS 2
Dari video diatas kita dapat menyimpulkan bahwa kita jangan buru-buru menghakimi orang lain karena pendapat kita belum tentu sama dengan pendapat orang lain dan jangan merasa diri kita paling benar(saling menghargai satu sama lain).
Anonim mengatakan…
Nama : Alma Nur Hasna
No : 06
Kelas : X Mipa 4

Dari cerita diatas menunjukkan bahwa kita tidak boleh terburu-buru untuk mengambil keputusan dan tidak menjatuhkan seseorang untuk merasa paling benar
Unknown mengatakan…
Elga Risma 14 X MIPA 1
Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa menghakimi orang lain merupakan perbuatan yang salah dan perlu dihindari apalagi dengan merasa paling benar dari orang lain. Dan tentang belajar, belajar itu tidak hanya dari satu sisi tapi harus belajar dari segala sisi dan mencari tahu dari mana saja.
Achmad Aril Prakoso mengatakan…
Nama:Achmad Aril Prakoso
Kelas:X MIPA 1
No:02

Dari cerita diatas dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh terburu-buru menghakimi orang lain sebelum tau kebenarannya.
Unknown mengatakan…
Maylani Ayu Anastasia (23)
X MIPA 1

Dari bacaan diatas dapat kita ambil yaitu jangan menuduh orang apalagi menghakimi orang tsb tanpa bukti yang jelas dan akurat.
Mario Mevano Gunarto mengatakan…
Nama: Mario Mevano Gunarto
No : 22
Kelas: X MIPA 6

Dari cerita diatas kita diajarkan untuk tidak menyalahkan atau menghakimi seseorang terlebih dahulu sebelum mengetahui kebenarannya, jangan hanya medengarkan , meraba, tapi harus melihat secara langsung agar tidak ada sebuah kesalahpahaman.
Unknown mengatakan…
Nama: Hafid Tira Wira Jaya
No. :17
Kelas: X-MIPA4

Dari cerita di atas kita mengerti bahwa belajar seharusnya ditempat yang lebih terang agar bisa memahami apa yang kita lihat,jangan menyalahkan jawaban orang lain jika kita belum tau apa yang sebenarnya kita lihat
Davin ilham mengatakan…
Nama: Davin Ilham Ghatan Afrizal
No:11
Kelas:X Mipa 9

Dari cerita di atas dapat di ambil pelajaran bahwa kita harus bisa menghargai pendapat orang lain selama pendapat tersebut bersifat baik,tidak menyinggung perasaan orang lain dan tidak mengandung kebencian

Dan kita tidak boleh menghakimi seseorang dalam keadaan emosi
Areta Ristiabel (7) X MIPA 8 mengatakan…
Dari kisah di atas kesimpulan yang dapat saya ambil adalah belajar tidak hanya dengan cara meraba namun juga dibutuhkan melihat,menulis, dan lain-lain.
Dan yang paling penting, jangan buru-buru menghakimi orang lain. Menyalahkan sekehendak hati bisa berakhir menjadi hal yang buruk. Merasa paling benar adalah sesuatu yang salah
Alifa Nabila Fahrizqi-8-X MIPA 3 mengatakan…
Dari cerita tersebut kita tidak boleh menghakimi orang, karena belum tentu kita juga benar. Dan janganlah terburu buru dalam menanggapi pendapat, tidak boleh merasa paling benar.
Raras Dyah Pramestyari mengatakan…
Nama : Raras Dyah Pramestyari
No. Absen : 29
Kelas : X MIPA 3
Berdasarkan cerita di blog kita sebagai manusia ketika bermusyawarah mengenai suatu hal hendaknya bisa menerima pendapat orang lain, tidak egois (mengutamakan pendapat sendiri). Karena jika itu terjadi dapat menyebabkan perpecahan hingga berakhir permusuhan. Dan dalam mengutarakan pendapat kita tidak hanya mementingkan argumen sendiri tetapi juga melihat aspek yang lainnya.
Unknown mengatakan…
Adelia Novi Safitri (04) X MIPA 1
Jangan selalu menganggap diri sendiri  yang paling benar, kita juga harus dpt menghargai atau menerima perbedaan pendapat orang lain. Karna tdk selalu pendapat yg kita sampaikan adalah benar.
V mengatakan…
Didunia ini sangat luas,jadi jangan lah kita hanya mempelajari yang ini itu saja tapi kalau bisa semuanya lebih baik sehingga kita dapat menambah pengetahuan kita
Anonim mengatakan…
Nama: Aditya prasetya
Kls:X-8
No:01

Dari cerita tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jangan keras kepala karena semua /apa yg kita mau belum tentu orang lain juga setuju
Anonim mengatakan…
Nama : Louie Narotama Oki Mahendra
No : 37
Kelas : 10-8
Dari cerita tersebut kita dapat mengetahui bahwa kita tidak boleh menghakimi pendapat seseorang dan kita tidak boleh menganggap pendapat kita yang paling benar sebelum kita mengetahui Kenyataannya. Kita perlu menyatukan pendapat kita yang berbeda beda untuk mendapatkan hasil yang paling baik/benar
Unknown mengatakan…
Artikelnya bagus, cerita bagus, bahasa mudah dipahami, banyak pesan cerita yang dapat kita ambil.
Anonim mengatakan…
don't judge by the cover, kita tidak boleh menghakimi begitu saja, ketahui lebih dalam sifat orang tsb
Isti Dista Putri Bonita mengatakan…
Nama : Isti Dista Putri Bonita
No. Absen : 19
Kelas : X-8

Dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai suatu hal.
Anonim mengatakan…
Nama:Umah Farida
Kls :X-8
dari kesimpulan di atas bahwa kita tidak boleh menghakimi orang lain jika belum tahu kebenarannya , karena pemikiran orang lain itu tidak semestinya sama,harus ada bukti yang kuat jika terjadi masalah,
Anonim mengatakan…
Nama: Zahra' Nur Fathin Aliyyah
Kelas: X-9
No :36
Kesimpulan yg saya dapat dari vidio tersebut janganlah kita menjadi orang yang merasa dirinya paling benar tanpa mengetahui kebenarannya seperti karakter monyet di vidio tersebut dan kita juga harus bisa menghargai pendapat orang lain.
Faa mengatakan…
Nama: Salsa Billa Syifania Nurfitri
No. absen: 30
Kelas: X-7

Dari artikel diatas, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwa kita tidak boleh memaksakan pendapat kita sendiri. Kita harus bisa menghargai dan menghormati pendapat lain, serta memcoba memposisikan diri sebagai orang yang berbeda pendapat tersebut agar bisa memahami pendapatnya dari sudut pandangnya. Selain itu, kita juga tidak boleh menghakimi orang lain, karena itu hal yang salah.
A mengatakan…
Nama: Adhisty Dwi Purwanti
No: 2
Kelas: X-7
Dari cerita diatas, kesimpulannya adalah janganlah menganggap diri kita yang paling benar dalam hal apapun. Maka kita harus belajar untuk bisa menghargai pendapat orang lain.
Anonim mengatakan…
Nama: Dinda Putri Apriliana
No: 9
Kelas: X-9

pelajaran yang dapat kita ambil yaitu, jgn merasa paling benar karna pemikiran setiap orang itu berbeda-beda, dan tidak bisa di sama ratakan.. kita perlu sadar diri sejak dini agar menjauhi sikap tersebut, dan perlu mendengarkan apa perkataan orang lain juga.
Nama: Aldiva Aulya Putri
No abs:3
Kelas:X-7
Jangan menghakimi seseorang tanpa tahu masalahnya terlebih dahulu dan dengan sekali menyimpulkan.Dan kita tidak boleh merasa paling benar
Unknown mengatakan…
Nama : Reza Amelia
Kls : X-7
No : 27
Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa kita jangan terburu buru menghakimi orang dan jangan merasa paling benar sendiri
Terlama Lebih lama 201 – 255 dari 255