Pembelajaran yang Memerdekakan


Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Semangat ini kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020).

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut:

Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral. Guru harus mampu menempatkan diri di depan murid-murid sebagai teladan, di tengah membangun keinginan dan kemauan dan ketika di belakang memberi bimbingan dan dorongan ke arah kebaikan. Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani begitu kata begawan pendidikan Indonesia Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau juga dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara

Guru mempunyai peran sebagai pemimpin pembelajaran. Guru senantiasa berupaya memicu murid menjadi murid berprofil Pelajar Pancasila. Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Memutuskan suatu pilihan mutlak dilakukan oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam pengambilan keputusan, guru harus mampu menganlisis permasalahan yang terjadi agar keputusan yang diambil mampu mengakomodir semua pihak. Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut:

1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu :

    a) Berpikir berbasis hasil akhir

    Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.

    b) Berpikir berbasis peraturan

Memutuskan suatu tindakan dengan mengikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan.

    c) Berpikir berbasis rasa peduli

Memutuskan suatu Tindakan karena rasa empati terhadap orang lain dengan pemikiran apa yang kita harapkan orang lain lakukan terhadap kita jika kita berada pada posisi tersebut.

2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika,

    a) Individu lawan masyarakat

Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.

    b) Rasa keadilan lawan rasa kasihan

Memilih mengikuti aturan tertulis sepenuhnya atau tidak, memilih keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua orang atau membuat pengecualian karena kasih sayang/murah hati.

    c) Kebenaran lawan kesetiaan

Memilih berlaku jujur atau berlaku setia kepada teman atau saudara atau profesi.

    d) Jangka pendek lawan jangka Panjang

Memilih yang terbaik untuk saat ini atau yang terbaik untuk dimasa datang.

3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan

    a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

    b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

    c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

    d) Pengujian benar atau salah

    e) Pengujian paradigma benar lawan benar

    f) Melakukan prinsip resolusi

    g) Investigasi opsi trilema

    h) Buat keputusan

    i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter. Begitupula dengan latar belakang keluarga dan tingkat ekonominya. Oleh karenanya di kelas akan dijumpai murid dengan kelebihan pada satu mata pelajaran tetapi lemah pada pelajaran lainnya. Begitu pula sebaliknya pada setiap murid. 


Di suatu sekolah, pernah ditemui murid yang pada awal pembelajaran prestasinya bagus. Namun, di akhir semester terjadi penurunan nilai cukup drastis. Ditambah lagi sikap murid ini mulai terkesan meremehkan beberapa mata pelajaran. Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik. Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu. Masalah seperti ini dapat disebut sebagai Dilema etika. Dilema etika adalah sebuah situasi yang mengharuskan pengambil keputusan diantara dua hal yang sama-sama memiliki dampak berimbang. 

Namun lagi-lagi keputusan tetap harus diambil. Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak. Salah satu prinsip dalam bimbingan konseling yaitu membatu murid menyelesaikan masalah agar ia bisa berkembang sesuai dengan kodratnya. Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah

a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah

Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah. Tujuan koordinasi ini adalah untuk mendapatkan izin dan dukungan dalam pelaksanaan pengambilan keputusan.

b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel

Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.


c) Melakukan pertemuan evaluasi

Guru BK bersama rekan guru mapel menerapkan keputusan yang sudah disepakati kemudian melakukan tindakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah tidakan perbaikannya dilakukan, maka masing-masing guru akan mengisi lembar refleksi guna mengetahui seberapa efektif kegiatan yang dilakukan. Kemudian memetakan keberhasilan dan kendala yang dihadapi.

 

Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut:

a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah

Rasa keadilan versus rasa kasihan

b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid

c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

 Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.

 Semenjak orang tua bercerai ia mengalami goncangan jiwa.

 Ia merasa tidak diperhatikan sehingga di sekolah mencari perhatian dengan bersikap kurang baik.

 Sebagian guru mapel tidak mengetahui beban keluarga murid itu. 

d) Pengujian benar atau salah

 Uji legal

Tidak melanggar hukum dalam kasus di atas.

 Uji Regulasi/Standar Profesi

Tidak ada pelanggaran peraturan dan kode etik profesi dalam kasus di atas.

 Uji Intuisi

Tidak berlawanan dengan nilai-nilai kebajkan universal yang kami yakini.

 Uji Publikasi

Kasus ini tidak perlu dipublikasikan di media masa. Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.

 Uji panutan/Idola

Semua guru sangat memungkinkan untuk mengambil keputusan Guru BK memfasilitasi murid dengan memberi semangat dan dorongan berprestasi. Hal ini dilakukan sesuai materi modul Guru penggerak yang sudah dipelajari sebelumnya yaitu berkaitan dengan filosofi pendidikan KHD, budaya positif, dan menerapkan Inkuiri Apresiatif BAGJA. 

e) Pengujian paradigma keadilan lawan kasihan 

Ki Hajar Dewantara (KHD) pernah menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses menuntun yang dilakukan guru untuk membimbing anak menuju keselamatan dan kebahagiaan sesuai potensi yang dimilikinya. Oleh karenanya murid perlu diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memperbaiki diri sehingga tercapai nilai terbaik sesuai bakat dan minatnya. Pemberian tambahan pelajaran agar murid ini dapat pengetahuan yang sama seperti teman-temannya. Meskipun dengan adanya hal ini akan ada konflik antara guru BK dengan sebagian kecil guru mapel. 

f) Melakukan prinsip resolusi

Prinsip yang dipakai sebagai landasan pengambilan keputusan dalam kasus ini adalah Berpikir berbasis hasil akhir karena jika minat belajar dan merosotnya budaya positif siswa dibiarkan begitu saja maka ke depannya akan berdampak buruh pada karakter dan perkembangan potensi siswa.

g) Investigasi opsi trilema

Opsi trilema yang kami temukan adalah melaksanakan pembelajaran sosial emosional untuk meningkatkan minat belajar siswa serta mengajak teman-teman murid untuk membantu rekan mereka yang bermasalah ini agar tercipta menjadi budaya positif di kelas maupun lingkungan sekolah.

h) Buat keputusan

Upaya mengatasi minat belajar dan peningkatan budaya positif siswa adalah dengan:

 Menerapkan filosofi KHD dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh pembelajaran yang aktif, menyenangkan, dan berpihak pada murid. Guru bisa melakukan diskusi dengan siswa terkait seperti apa kelas impian siswa.

 Untuk meningkatkan budaya positif siswa dengan membuat keyakinan kelas, membuat program-program yang relevan sehingga menstimulus siswa untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan. Dan menekankan budaya gotong-royong saling mendukung terutama pada teman yang mengalami masalah keluarga. 





Artikel ini terinspirasi dari Pendidikan Guru Penggerak pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Pustaka pendukung:

Wasis, Nur, Ari Wibowo, Adi Prihandono, Ninuk Sri Widawati, Nia Oktaviani, Kiki Siti Rohmana. 2022. Pembelajaran yang Memerdekakan. Pati: Soleil du Monde


Komentar

Unknown mengatakan…
Wah keren
Anonim mengatakan…
Nama : Ardina Pramesty D. C
Kelas : X-8

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Evan Choirul Rokhim (17) mengatakan…
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Virda Zahra mengatakan…
Nama: Virda Zahra Putri Wibisono
No: 34
Kelas: X-11
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Anonim mengatakan…
Melinda Yulia Astuti/24/X-11




Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Unknown mengatakan…
Dwi umar wahyu w
X-11
13
Guru harus mampu menempatkan diri di depan murid-murid sebagai teladan, di tengah membangun keinginan dan kemauan dan ketika di belakang memberi bimbingan dan dorongan ke arah kebaikan.
Anonim mengatakan…
Yuanita Ayudia Pratiwi 35/X-11

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Unknown mengatakan…
Nama:Arini Kaila P
Kelas:X-11
No.Absen:4

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Hastanti mengatakan…
Nama : Hastanti Savina Putri
Kelas:X-11
No.absen:19
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
feby'x-11'17 mengatakan…
Nama: Feby Auliarifa A
No: 17
Kelas: X-11
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Oktavia Alfianti mengatakan…
Nama: Oktavia Alfianti
No:30
Kls:X-11
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Unknown mengatakan…
Queennara cahaya s.r / x-11 / 32

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.
Ihsan Coolboyz mengatakan…
Kita harus memiliki sifat beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, agar kita memiliki akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran.
Zaskia Ananda Putri mengatakan…
Zaskia Ananda Putri 36

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini d) Pengujian benar atau salah e) Pengujian paradigma benar lawan benar f) Melakukan prinsip resolusi g) Investigasi opsi trilema h) Buat keputusan i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan Setiap murid memiliki keanekaragaman karakter.
Sebagian rekan guru tidak suka dengan murid tersebut dan ada yang mengancam memberi nilai jelek agar ia tidak naik.
Guru BK yang satu sisi adalah rekan guru Mapel namun di lain pihak guru BK harus berada di belakang murid maka ia harus mampu memahami masalah seperti itu.
Antara membantu murid itu agar naik kelas atau berada di pihak rekan guru mapel agar hubungan sesama profesi tidak retak.
Maka Guru BK memilih membantu murid dengan langkah a) Koordinasi dengan Kepala Sekolah Kegiatan aksi nyata ini sebagai bentuk tanggungjawab sebagai seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang juga berprofesi sebagai Guru BK dalam melaksanakan tugas sekaligus mengatasi masalah yang terjadi di sekolah.
b) Melakukan koordinasi dengan rekan guru mapel Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, guru BK melakukan koordinasi dengan rekan sejawat mengenai kegiatan pemaparan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilanjutkan kegiatan diskusi dan analisis tindakan pengambilan keputusan atas masalah murid yang terjadi di sekolah.
Kemudian terurai permasalahan murid itu dan kami berkomitmen untuk membantu melalui tahapan berikut: a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam pengambilan keputusan ini adalah Rasa keadilan versus rasa kasihan b) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini Kepala Sekolah, guru, siswa, dan wali murid c) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini  Murid ini pada dasarnya adalah anak pintar dan berbakat.
Namun, untuk langkah perbaikan bisa dipublikasikan dengan tujuan agar menjadi praktik baik yang bisa dicontoh oleh rekan sejawat yang lain.

Rabu, 17 Mei, 2023
Anonim mengatakan…
Nama: Elsa Laela Budyani
Kelas: X-8

Guru mempunyai peran sebagai pemimpin pembelajaran. Guru senantiasa berupaya memicu murid menjadi murid berprofil Pelajar Pancasila. Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Memutuskan suatu pilihan mutlak dilakukan oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam pengambilan keputusan, guru harus mampu menganalisis permasalahan yang terjadi agar keputusan yang diambil mampu mengakomodir semua pihak. Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan.
Rifqi Cahya_X8 mengatakan…
Rifqi /X-8
Keren banget pak
Guru mempunyai peran sebagai pemimpin pembelajaran. Guru senantiasa berupaya memicu murid menjadi murid berprofil Pelajar Pancasila. Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan
Anonim mengatakan…
Nama : Elka Putri Maharani
Absen : 13
Kelas : X-8

Hal ini selaras dengan cita-cita luhur pendidikan Indonesia dalam profil Pelajar Pancasila yang tergambar pada charta berikut: Untuk membentuk Pelajar Pancasila, guru memegang peran sentral.
Agar hal ini bisa terwujud, guru berusaha untuk jeli dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Untuk membantu mengatasi permasalahan dilema etika ini, guru berupaya melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengujian keputusan dengan rincian sebagai berikut: 1) Tiga prinsip landasan pengambilan keputusan yaitu : a) Berpikir berbasis hasil akhir Memutuskan suatu tindakan yang terbaik untuk orang banyak, bukan kepentingan individu.
2) Empat paradigma dalam situasi dilema etika, a) Individu lawan masyarakat Memilih apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil dan apa yang benar untuk kelompok yang lebih besar.
3) Sembilan Langkah panduan untuk pengambilan dan pengujian keputusan a) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan