Donat Kentang





Di sebuah kota kecil di antara dua gunung, ada pemukiman kampung sederhana yang dihuni oleh warga. Kehidupan mereka sederhana, atau boleh dibilang harus serba irit. Sebab, penghasilan mereka bergantung pada kebaikan alam. 

Dikala penghujan, sawah dan ladang akan menghijau. Namun, kala kemarau sawah kering semua. Sehingga warga harus berhemat saat kemarau datang. Maklum pendapatan utama mereka hanya dari sawah dan kebun. 

Binar ingin sekali membeli satu boks donat. Donat terkenal yang dalam satu dus ada sembilan rasa. Ia tahu betul, membeli satu boks donat, sama artinya dengan tidak makan seminggu. Tentu ia tidak berani meminta uang pada bapak. Masak hanya karna pingin makan donat saja setelah itu harus puasa seminggu? Pikir dia. 

Oleh karenanya, Binar diam saja. Ia pendam keinginan itu. Ia tidak mau untuk menyampaikan keinginannya itu kepada bapak. 

Akan tetapi, semakin hari hasrat ingin menggigit donat semakin menggebu-gebu. Ia memeras akal bagaimana cara membeli donat tanpa menyusahkan siapapun. 

Tiba-tiba, ting! Terbesit ide bagus. Kebetulan lek Tawijem, tetangga bapak sedang panen kentang Beliau seperti biasa membutuhkan banyak pekerja untuk memanen kentangnya. 'Lek, boleh gak saya bantu memanen agar nanti saya mendapat upah? 

Oh tentu boleh nduk. Kamu kan sudah besar, sekalian belajar bagaimana cara memanen. 

Hatiku senang sekali. Tiga hari berturut-turut, setiap selesai sekolah aku membantu memanen kentang. Mulai dari mengeruk tanah, mencabut umbi kentang dan membersihkan serta mengemas dalam karung. 

Singkat cerita 300 ribu rupiah sudah ditangan. Sore itu aku mengajak kakak ke toko roti. Ku keluarkan 80 ribu untuk dua dus donat. Satu boks untuk aku, bapak ibu dan kakak satu boks lainnya aku bagikan untuk beberapa teman. 

Emmmm yummy yummy. Aku suka donat topping coklat dan kacang. Sedangkan kakak lebih suka toping stoberi. 

.... 

Selesai makan, aku iseng membaca bahan pembuat donat. Ternyata, bahan utamanya kentang. 

Dan benar, ternyata selama ini kentang lek Tawijem yang kemarin aku bantu panen adalah pasokan utama toko roti itu. 

Aku tertawa kecil. Ternyata kue idaman yang peling aku suka itu terbuat dari bahan yang melimpah di kampungku. Ironinya, aku harus mengeluarkan uang senilai satu karung kentang untuk mendapatkan satu boks donat yang beratnya tidak lebih dari setengah kilo. 

Kalau dipikir-pikir, banyak juga ya untung penjual donat itu. 

Nanti selali waktu aku mau buat donat sendiri ah di rumah. Sekilo kentang seharga 10 ribu bisa jadi 2 boks donat senilai 150 ribu. Lumayan sekali bukan? Hi Hi Hi.... 



Komentar