Mbah Jum, Penjual Tempe Tunanetra

 


Kisah ini dilansir dari Akun Instagram @teladanrasul, yang bersumber dari @irene.radjiman. Sepintas tidak ada yang istimewa dari sosok Mbah Jum ini. Beliau hanyalah seorang penjual tempe yang Allah kasih ujian di matanya. Beliau tidak bisa melihat atau tunanetra.

Seperti yang sudah penulis sebeutkan di atas, nampak tak ada yang istimewa, hanya penjual tempe yang tak bisa melihat dunia sejak lahir.

Setiap pagi, beliau akan datang ke pasar di antar oleh cucunya, menjajalkan tempenya seperti pedagang lainnya.

Jika ada yang membeli, beliau selalu berpesan agar mengambil kembaliannya sendiri. Setiap dagangannya habis dan dijemput oleh cucunya, beliau akan meminta cucunya menghitung hasil jualannya. Jika hasilnya lebih dari 50 ribu, maka lebihnya tersebut disedekahkan ke masjid.

Hal ini beliau lakukan, karena modal yang dibutuhkan untuk membuat tempe adalah 20 ribu, maka cukuplah 50 ribu, sebagai penghasilan setiap harinya, adapaun kelebihannya adalah milik Alah, maka harus dikembalikan kepada-Nya.

Karena masjid adalah rumah Allah, maka beliau mengarahkan cucunya agar untungnya tersebut masuk kotak amal masjid.

Walay sederhana dan terlihat banyak kekurangan, Mbah Jum menunjukkna bahwa beliau inilah orang kaya yang sesungguhnya. Keteladanan beliau membuat Kita malu. Betapa beramal itu tidak usah menunggu berpunya dan berharta. 

Sumber: @irene.radjiman

Gambar: https://share.google/ggnHTDKp6DKQgsSqq

Komentar

Anonim mengatakan…


*"Subhanallah... Sungguh, kekayaan sejati bukan diukur dari banyaknya harta, tapi dari kemurahan hati dan ketulusan dalam berbagi. Mbah Jum, meski secara fisik tak bisa melihat, beliau justru 'melihat' hakikat rezeki dengan mata hati yang jernih: bahwa apa yang melebihi kebutuhan adalah amanah dari Allah yang harus disalurkan kepada jalan-Nya.*

*Kisah ini mengingatkan kita bahwa sedekah tidak perlu menunggu kaya, tapi datang dari kesadaran bahwa segala kelebihan adalah milik Allah. Jika seorang penjual tempe tunanetra bisa konsisten berbagi dengan ikhlas, bagaimana dengan kita yang mungkin diberi kelimpahan rezeki dan kesehatan?*

*Semoga keteladanan Mbah Jum membuka pintu hati kita untuk lebih bersyukur, jujur dalam berdagang, dan ringan tangan dalam beramal. Barakallah untuk Mbah Jum, semoga Allah lipatgandakan rezeki dan keberkahan hidup beliau. Aamiin."*

**#TeladanKeikhlasan #SedekahTidakMenungguKaya #RezekiBerkah**
Anonim mengatakan…
semoga diberi umur yang panjang dan semoga diberi kesehatan
Anonim mengatakan…
Teks tersebut menceritakan kisah inspiratif Mbah Jum, seorang penjual tempe tunanetra. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, beliau tetap tekun berjualan dan menyisihkan keuntungan lebih dari modalnya untuk amal di masjid. Kisah ini menekankan nilai keteladanan dan ajaran untuk selalu bersyukur serta beramal, meskipun dalam kondisi sederhana.
Anonim mengatakan…
saya sangat salut kepada nenek jum karena dia selalu merasa cukup dan tidak kurang dengan segalanya
Asya 1234 mengatakan…
Cerita ini sangat menyentuh hati
Anonim mengatakan…
Kisah ini menunjukkan ketulusan kemandirian dan rasa cukup yang patut di teladani
Anonim mengatakan…
Menurut saya, Nenek itu sosok yang luar biasa. Meski hidupnya sederhana dan penuh keterbatasan, tapi hatinya sangat dermawan. Beliau mengajarkan bahwa berbagi nggak harus nunggu kaya.

Anonim mengatakan…
terharu dengan mbah Jum, yang umurnya sudah cukup tua, tapi masih kerja sama untuk mencari nafkah, dan untuk makan sehari hari nya🥺
Anonim mengatakan…
Semogaa di beri kesehatan dan umur yang panjang
Anonim mengatakan…
Merasa bersyukur walaupun dalam kondisi sederhana
Anonim mengatakan…
Saya mengomentari seorang nenek yang diberi ujian allah tidak bisa melihat saya salut kepada nenek tersebut walaupun nenek tidak bisa melihat ia masih bekerja sebagai penjual tempe
Anonim mengatakan…
kisah ini menunjukkan menginspirasi untuk orang yang kurang bersyukur
Anonim mengatakan…
pentingnya kejujuran saat membeli tempe
Anonim mengatakan…
Di balik gelapnya penglihatan, beliau menyalakan cahaya keteladanan. Bukan sekadar menjual tempe, tapi mengajarkan makna cukup, ikhlas, dan percaya pada rezeki Tuhan. Tak banyak bicara, tapi caranya hidup telah berkata banyak—tentang hati yang tak silau oleh untung, dan tangan yang ringan memberi meski tak pernah melihat dunia.

🌾🌾
Anonim mengatakan…
Mbah Jum sungguh inspiratif! Beliau membuktikan bahwa kebaikan dan ketulusan tidak mengenal keterbatasan fisik. Semoga kita bisa belajar dari beliau untuk lebih bersyukur dan berbagi.
Anonim mengatakan…
Sungguh inspiratif sekali kisah Mbah Jum. Meski kehilangan penglihatan sejak lahir, beliau tetap kuat dan tegar menjalani hidup sebagai penjual tempe setiap pagi, penuh keikhlasan dan kesederhanaan.
Anonim mengatakan…
crita ini mengajarkan rasa bersyukur dan mengajarkan meskipun punya kekurangan tidk ada kata tidak bisa bila kita berusaha
Anonim mengatakan…
Saya salut kepada neneknya dia tak pernah lelah,selalu baik, percaya kepada orang lain walupun dia dibohongin oleh orang lain dansellau bersyukur apa yg dia dapatkan
Anonim mengatakan…
Pesan nya adalah keteladanan nyata dalam bersedekah, prinsip beliau adalah membatasi keutungan harian hingga 50 rb dan sisa nya selalu di sedekah kan ke masjid
Anonim mengatakan…
kisah ini sangat menginspirasi banyak orang meskipun Mbah Jum tunanetra ia sangat semangat berjualan tempe dan rajin bersedekah
Anonim mengatakan…
sangat menyentuh hati