Alkisah ada dua pohon beda karakter. Pohon Uwi berusaha membahagiakan manusia. Sedangkan pohon Gembili sebaliknya. Ia senang bila ada manusia yang menderita karena ulahnya.
Semua yang dilakukan Uwi selalu ditiru oleh Gembili. Gembili seperti tidak punya identitas. Gembili bagai pohon yang tidak punya kreativitas. Kerjanya hanya meniru, mencontek dan copy paste tindakan Uwi.
Uwi menyimpan buah di tanah, Gembili demikian. Uwi menjalar menaiki pagar, Gembili juga menjalar.
Namun, seperti apapun keadaannya, namanya nyontek pasti ada kelemahannya. Bagaimanapun, usaha yang baik, kalau ditiru untuk hal buruk, akan terlihat jeleknya.
Tidak ada tiruan yang sempurna. Seperti itu keadaan yang menggambarkan Gembili. Walau bentuk umbinya sama, karena Gembili senang dengki, umbi yang dihasilkan Gembili membuat gatal manusia. Meskipun sama sama menjalar, kalau Uwi menjalar dengan memutar ke kanan, Gembili menjalar dengan arah memutar ke kiri.
Badan Uwi mulus, badan Gembili sedikit berduri.
Nah, manusia yang berpikir tentu bisa membedakan mereka. Manusia yang jeli pasti memilih pohon yang menjalar ke kanan. Manusia yang bisa membaca alam, ia akan mengambil umbi yang tidak gatal. Manusia yang baik tidak mengambil pohon yang berduri.
Tidak perlu khawatir pada para peniru. Sikap yang baik akan menghasilkan hal yang baik. Meskipun dicontek, kalau niat penyotek jelek, tetap akan kelihatan jeleknya.
Komentar