Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust. Padahal semua peri tahu kalau setiap peri ada jatahnya sendiri. Tidak kurang dan tidak boleh meminta lebih.
Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet. Lalu dialog terjadi:
Terrence: Mister Owl, aku gak habis pikir, Tinkerbell tidak tahu Terima kasih.
Mister Owl: Who (huu) / siapa?
Terrence: Tinkerbell
Mestinya ia harus menyesal dan kudu minta maaf padaku.
Mister Owl: Who (huu) / siapa?
Terrence: Tinkerbell. Aku bilang Tinkerbell!
Mister Owl: Who (huu) / siapa?
Terrence: Apa aku ya? Apa barangkali aku yang harus mulai minta maaf dulu?
Mister Owl: Who (huu) / siapa?
Terrence: Kau benar Mister Owl. Aku yang harus memulai!
Terima kasih Mister Owl. Kau sungguh bijaksana.
Courtesy of YouTube/Disney
Nah. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya. Lalu coach mengulik dalam apa yang telah dilakukan coachee dalam menyelesaikan tantangan nya. Kemudian voilĂ ! Coachee menemukan pemechannya sendiri.
Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari coach/pendidik/guru kepada murid/coachee agar murid /coachee tersebut menggali dan menemukan apa yang sebenarnya ia butuhkan dalam rangka menjawab tantangannya sendiri.
Sesimpel itu, semudah itu. Yeahhh!!
Komentar
Hati Terrence gundah gulana. Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust.
Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl di dahan pohon juwet.
Mestinya ia harus menyesal dan kudu minta maaf padaku.
Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling.
Pada suatu ketika, Tinkerbell marah kepada Terrence atas kesalahpahaman yang membuat Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Tapi Terrence tidak ingin menyakitinya, hanya saja Terrence menganggap Tintin sudah keterlaluan menanyakan tentang bubuk Debu Pixie yang ajaib. Terrence tidak merasa salah dan menganggap Tintin harus meminta maaf kepadanya, tetapi Tuan Burung Hantu menjelaskan kepadanya. Simak saja, ajak sang pelatih berbicara tentang tantangan hidupnya. Coaching adalah suatu proses bimbingan dari pelatih/pengajar kepada siswa/pelatih agar siswa/pelatih menggali dan menemukan apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan mereka sendiri..
Hati Terrence gundah gulana. Perseturuannya dengan peri imut Tinkerbell menyisakan luka di hatinya. Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust. Padahal semua peri tahu kalau setiap peri ada jatahnya sendiri. Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet.
Kelas X7
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya. Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari coach/pendidik/guru kepada murid/coachee agar murid /coachee tersebut menggali dan menemukan apa yang sebenarnya ia butuhkan dalam rangka menjawab tantangannya sendiri.
Kelas: X-7
No.Abs:18
Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet karena dia mempunyai masalah dengan tingker dan terrence meminta solusi kepada Mister Owl agar tingker meminta maaf dulu kepadanya
tetapi Mister Owl si burung hantu mengasih kode agar Terrence sendiri yang harus terlebih dahulu meminta maaf kepada tingker lalu dia pun pergi untuk segera meminta maaf dulu
Suatu saat Tinkerbell marah gara-gara salah paham, Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust.
Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet.
Mestinya ia harus menyesal dan kudu minta maaf padaku.
Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach Tidak perlu sok memberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling.
Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari coach/pendidik/guru kepada murid/coache agar murid /coache menemukan apa yang sebenarnya ia butuhkan dalam rangka menjawab tantangannya sendiri.
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell
sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya
Hati Terrence gundah gulana. Perseturuannya dengan peri imut Tinkerbell menyisakan luka di hatinya. Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Akhirnya Terrence meminta pendapat kepada Mister Owl.Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya. Lalu coach mengulik dalam apa yang telah dilakukan coachee dalam menyelesaikan tantangan nya. Kemudian voilĂ ! Coachee menemukan pemechannya sendiri.
Kelas: X-8
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya.
Nah. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya. Lalu coach mengulik dalam apa yang telah dilakukan coachee dalam menyelesaikan tantangan nya.
Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya. menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust. Padahal semua peri tahu kalau setiap peri ada jatahnya sendiri. Tidak kurang dan tidak boleh meminta lebih. Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet.
Nah. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya. Lalu coach mengulik dalam apa yang telah dilakukan coachee dalam menyelesaikan tantangan nya.
No.absen : 2
Kelas : X-8
Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya.Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling.Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari coach/pendidik/guru kepada murid/coachee agar murid /coachee tersebut menggali dan menemukan apa yang sebenarnya ia butuhkan dalam rangka menjawab tantangannya sendiri.
Kelas : X-8
No. Absen :19
Terrence marah pada tinkerbell, hatinya gundah karena ia merasa kalau tinkerbell tidak tau terima kasih sebab tinkerbell meminta lebih bubuk ajaib pixie dust padahal tinkerbell tau kalau setiap peri diberi jatahnya sendiri tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kemudian terrence menemui mister owl pada dahan pohon juwet. Lalu ia menceritakan semuanya pada mister owl, mister owl hanya menjawab dengan who?, Namun dengan itu terrence bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalahnya itu.
Terrence manemui Mister Owl di dahan pohon juwet karena dia mempunyai masalah dengan tingker dan terrence meminta solusi kepada Mister Owl agar tingker meminta maaf dulu kepadanya,Tetapi Mister Owl si burung hantu memberi kode agar Terrence sendiri yang harus terlebih dahulu meminta maaf kepada tingker lalu dia pun pergi untuk segera meminta maaf dulu
Kelas :X8
No : 24
Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya.
Absen : 30
Kelas : X-8
Terrence membuat Tinkerbell marah dan salah paham karena sikapnya. Ia tak bermaksud menyakiti Tink, hanya ia berpikir bahwa Tink melampaui batas akibat meminta bubuk Pixie Dust. Akhirnya Terrence pergi menemui Mr.Owl dan bercerita. Mr Owl bahkan tidak memberi pendapat apa-apa, namun Terrence sudah merasa tercerahkan.
Terrence manemui Mister Owl di dahan pohon juwet karena dia mempunyai masalah dengan tingker dan terrence meminta solusi kepada Mister Owl agar tingker meminta maaf dulu kepadanya,Tetapi Mister Owl si burung hantu memberi kode agar Terrence sendiri yang harus terlebih dahulu meminta maaf kepada tingker lalu dia pun pergi untuk segera meminta maaf dulu
Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya. Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust.Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak.
Kelas : X-11
No.:33
Terrence marah pada Tinkerbell, hatinya kesal karena merasa bahwa Tinkerbell tidak pernah berterima kasih padanya karena Tinkerbell meminta lebih banyak bubuk sihir debu peri meskipun Tinkerbell tahu bahwa setiap peri diberi jatahnya sendiri, tidak lebih dan tidak kurang. Lalu terrence bertemu dengan tuan burung hantu di dahan pohon juwet. Kemudian dia menceritakan semuanya kepada tuan burung hantu, tuan burung hantu hanya menjawab dengan siapa?, tapi dengan itu Terrence bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell
sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya
no,abs: 13
kelas: X-11
SMAN 3 PATI
Terrence marah pada tinkerbell, hatinya gundah karena ia merasa kalau tinkerbell tidak tau terima kasih sebab tinkerbell meminta lebih bubuk ajaib pixie dust padahal tinkerbell tau kalau setiap peri diberi jatahnya sendiri tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kemudian terrence menemui mister owl pada dahan pohon juwet.
No absen=31
Kelas=x11
Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya.
Hati Terrence gundah gulana karena terjadi kesalah pahaman dengan Tinkerbell sehingga membuat luka di hatinya. Karena salah paham, Terrence marah padanya. Namun dalam hati kecil Terrence, ia tidak bermaksud untuk menyakitinya.
Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coacheenya.
Jadi orang tidak usah sok tahu karena tempe itu lebih enak.salah maksud saya jadi orang itu harus tahu terima kasih karena sudah diberi dan saat ada orang meminta saran beritahukan sesuai apa yang kau tahu tidak usah sok tahu
No.absen : 35
Kelas : X-11
Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa dia salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya.Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling.Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari coach/pendidik/guru kepada murid/coachee agar murid /coachee tersebut menggali dan menemukan apa yang sebenarnya ia butuhkan dalam rangka menjawab tantangannya sendiri.
X-11
03
Terrence tidak sengaja menyakiti hati tinkerbell ia ingin meminta maaf lalu dia pergi ke pohon mr.owl untuk memberi saran lalu mr.owl pun memberi saran untuk meminta maaf kepada tinker bell,lalu Terrence pun menemui Tinkerbell untuk meminta maaf,Tinkerbell yang mendengar perminta maafan Terrence pun memaafkannya mereka pun berbaikan kembali
X-11/36
Terrence membuat Tinkerbell marah dan salah paham karena sikapnya. Ia tak bermaksud menyakiti Tink, hanya ia berpikir bahwa Tink melampaui batas akibat meminta bubuk Pixie Dust. Akhirnya Terrence pergi menemui Mr.Owl dan bercerita. Mr Owl bahkan tidak memberi pendapat apa-apa, namun Terrence sudah merasa tercerahkan.
Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memeberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coachee menyampaikan tantangan hidupnya.
No= 2
Kelas= x-11
Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust.Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak.
17
X-11
Terrence gundah gulana karena perseturuannya dengan peri imut Tinkerbell yang menyisakan luka di hatinya. Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust. Padahal semua peri tahu kalau setiap peri ada jatahnya sendiri. Tidak kurang dan tidak boleh meminta lebih.
Kelas:X-11
No.Absen: 4
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence karna salah paham, membuat Tinkerbell sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink ia sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib Pixie dust. Terrence tidak merasa salah dan berfikir bahwa Tink harus minta maaf padanya namun mister owl menyadarkannya dengan memberi kode agar Terrence yang harus meminta maaf terlebih dahulu, lali ia pun pergi meminta maaf terlebih dahulu.
No=25
Kls=x11
Terrence marah pada tinkerbell, hatinya gundah karena ia merasa kalau tinkerbell tidak tau terima kasih sebab tinkerbell meminta lebih bubuk ajaib pixie dust padahal tinkerbell tau kalau setiap peri diberi jatahnya sendiri tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kemudian terrence menemui mister owl pada dahan pohon juwet. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak. Tidak perlu menghakimi dan tidak usah sok memberi pendapat/masukan atau apalagi layanan konseling. Cukup mendengarkan, mengajak coach menyampaikan tantangan hidupnya. Lalu coach mengulik dalam apa yang telah dilakukan coach dalam menyelesaikan tantangan nya. Kemudian voilĂ ! Coachee menemukan pemechannya sendiri.
Kelas:x11
Absen:8
Suatu saat Tinkerbell marah dengan Terrence gara gara salah paham hingga Tinkerbell
sedih dan meninggalkannya. Namun Terrence tidak bermaksud menyakiti nya hanya saja menurut Terrence Tink sudah melampaui batas dengan meminta bubuk ajaib
Terrence marah dengan tinkerbell karena salah faham,tinkerbell meninggalkan terrence karena sedih,tapi terrence tidak bermaksud menyakiti hati Tinkerbell, tinkerbell telah melampaui batas karena meminta lebih bubuk ajaib pixie dust padahal tinkerbell tau jatah peri tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang.
No : 23
Kelas : x 11
Terrence membuat Tinkerbell marah dan salah paham karena sikapnya. Ia tak bermaksud menyakiti Tink, hanya ia berpikir bahwa Tink melampaui batas akibat meminta bubuk Pixie Dust. Akhirnya Terrence pergi menemui Mr.Owl dan bercerita. Mr Owl bahkan tidak memberi pendapat apa-apa, namun Terrence sudah merasa tercerahkan.
No= 10
Kelas= x-11
Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust.Karena sedih, Terrence manemui Mister Owl (burung hantu) di dahan pohon juwet. Mister Owl telah melaksanakan praktek coaching dalam memecahkan masalah Terrence selaku coachee nya. Coach tidak perlu bicara banyak.
Kelas:X-11
No:30
Perseturuannya dengan peri imut Tinkerbell menyisakan luka di hatinya. Gara-gara salah paham, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan pergi meninggalkannya.
Namun di hati kecil Terrence, ia sungguh tidak bermaksud menyakitinya. Hanya saja menurut Terrence, Tink sudah melampaui batas dengan meminta lebih bubuk ajaib pixie dust. Padahal semua peri tahu kalau setiap peri ada jatahnya sendiri. Tidak kurang dan tidak boleh meminta lebih. Dan akhirnya Terrence yang meminta maaf dluan.
Absen : 20
Kelas : X-11
Segala saat kita punya masalah kita bisa curhat ke teman kita agar kita punya jalan untuk masalah kita. Dan saat kita punya kesalahpahaman kita sebaiknya mengalah agar masalah kita cepat selesai
No: 07
Kelas: X-11
Hati Terrence penuh dengan gula. Persaingannya dengan peri lucu Tinkerbell meninggalkan luka di hatinya. Karena kesalahpahaman, Terrence marah padanya. Hingga Tinkerbell sedih dan meninggalkannya.
Meski semua peri tahu bahwa setiap peri memiliki jatahnya masing-masing. Tidak kurang dan tidak bisa meminta lebih.
Karena sedih, Terrence menemui Pak Burung Hantu di dahan pohon juwet.
Mister Owl telah mempraktikkan pembinaan dalam memecahkan masalah Terrence sebagai binaan. Pelatih tidak perlu banyak bicara.