Tuhan selalu Memberi yang Terbaik

 


Musim semi telah menyapa alam tahun ini. Segala tumbuhan menghijau kembali. Bunga-bunga bermekaran, berlomba menggapai mentari. Diantara cabang mereka burung-burung bercengkrama sambil bernyanyi. 

Sultan Harun sedang bersiap dengan kuda terbaik. Beliau dikawal beberapa prajurit terbaik. Kali ini, penasehat raja turut diajak. Dialah Abu Nawas. 

Sungguh nikmat karunia Tuhan baginda. Alam begitu indah, pagi ini cerah sekali. Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. Kata Abu Nawas.

Kau benar. Dan. Kelihatannya kamu sangat yakin dengan apa yang akan diberikan Tuhan kepada kita. Jawab Sultan Harun. 

Nah pagi ini sengaja aku mengajakmu untuk berburu di hutan. Sekalian kita buktikan ucapanmu. Benarkah Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. Kata baginda Sultan Harun kepada Abu Nawas. 

Sesaat kemudian rombongan Sultan sampai ke hutan. Mereka masuk ke hutan untuk memburu rusa. Berburu dilakukan hanya setahun sekali. Itupun dilakukan setiap musim semi saja, bersamaan dengan populasi rusa yang semakin banyak. Berburu juga bertujuan untuk menyeimbangkan populasi. 

Gimana ini Abu Nawas, penasehatku. Sudah berjam-jam rusa yang aku inginkan belum muncul juga? Cuma kancil kecil dan beberapa kelinci saja yang keluar. 

Sabar baginda, Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. 

Selasai berucap demikian. Tiba-tiba ada serangan Harimau menerkam Sultan. Abu Nawas dan prajurit sigap. Mereka melindungi  Sultan dengan segala daya. Sultan selamat. Harimau lari tunggang langgang masuk ke hutan. 

*****

Rombongan berburu Sultan Harun pulang. Mereka tiba di istana. Namun, Sultan murka pada Abu Nawas. Mana buktinya kalau Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula? Hah! Lihat diriku, babak belur dan lihat, kelingkingku hilang. Patah diterkam Harimau keparat itu. 

Prajurit! penjarakan Abu Nawas. Aku benar-benar kesal padanya. Perintah Sultan.

Ketika digelandang ke penjara, Abu Nawas berujar. Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula baginda. 

*****

Sebulan kemudian, luka baginda sudah sembuh. Tubuhnya kembali bugar seperti biasanya. Hasrat berburu tumbuh lagi. Beliau mengajak para pengawal untuk berburu lagi. 

Singkat cerita, Sultan berburu semakin ke pelosok hutan. Dan tiba-tiba mereka disergap oleh suku pedalaman. Suku ini terkenal primitif dan tanpa ampun. Prajurit mampu dikalahkan dengan mudah dan mereka kabur semua. 

Kini Sultan diikat. Beliau dibawa ke tempat persembahan untuk dihadapkan kepada kepala suku. Ketika Sultan Harun akan dijadikan sesembahan, kepala suku melihat kalau ada yang cacat pada jari Sultan. 

Kepala suku kemudian membatalkan ritual sesembahan. Ia melepas Sultan karena jarinya putus satu. 

Sultan meraih tali kekang kudanya lalu berlari kencang menembus rermbunan kembali ke kerajaannya. Dalam perjalanan ia teringat ucapan Abu Nawas:  Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. 

*****

Sesampainya di istana beliau termenung. Benar juga kata Abu Nawas itu. Jika tidak karena putus jariku, mungkin aku sudah mati di tangan suku primitif tadi. 

Beliau lalu bertitah agar Abu Nawas, penasehatnya dibebaskan dari penjara. 

Benar juga katamu, Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. Kata baginda. Maafkan atas perilakuku memenjarakanmu.

Tapi. Jika Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula, mengapa Dia biarkan aku memenjarakanmu? Kamu pasti menderita selama dikurung. 

Tidak baginda. Aku di penjara juga ada gunanya. Coba bayangkan jika aku tidak dipenjara. Aku tentu akan mendampingi baginda berburu. Bisa jadi kita berdua ditangkap. Dan kalau itu terjadi, aku yang akan dijadikan sesembahan. Sebab tubuhku masih lengkap. Dari kaki sampai ujung jari masih ada semua.

Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula. 

Sultan manggut-manggut dan semakin takjub pada kebijaksanaan Abu Nawas. 

Komentar

Dita mengatakan…
Dalam perjalanan berburu Sultan Harun, ketika semuanya tampak tak berjalan sesuai rencana hingga bahaya menyerang, akhirnya muncul pemahaman bahwa kehilangan dan cobaan ternyata menyelamatkan. Abu Nawas dengan bijak mengingatkan bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula—meskipun kita tak segera melihatnya. Pilihan-Nya mungkin bukan yang kita harapkan, namun dalam hikmah-nya tersimpan keselamatan dan kebaikan.
Anonim mengatakan…
Cerita ini mengajarkan bahwa ketika kita menghadapi kesulitan, bisa jadi itu adalah perlindungan atau pembelajaran terbaik dari Tuhan."
Anonim mengatakan…
Tuhan selalu memberi yang terbaik—meskipun cara-Nya mungkin tidak seperti yang kita bayangkan, dan bahkan tampak sebagai kesulitan, pada akhirnya itulah bentuk-Nya yang paling baik untuk kita.

Anonim mengatakan…
cerita tersebut mengajarkan tentang kita menghadapi kesulitan dan kesulitan itu bisa jadi perlindungan dari Tuhan
Hendrick mengatakan…
Kisah ini mengandung nilai moral yang kuat, yaitu pentingnya percaya pada takdir Tuhan dan tidak tergesa-gesa menilai sesuatu dari penampilan luarnya. Sikap sabar dan bijaksana Abu Nawas bisa menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi kesulitan hidup.
Anonim mengatakan…
cerita mengisahkan sulitnya abu nawas
Panji mengatakan…
terkadang versi terbaik menurut kita belum sesuai dengan terbaik versi milik tuhan kuta
Dimas mengatakan…
Kisah ini mengandung nilai moral yang kuat, yaitu pentingnya percaya pada takdir Tuhan dan tidak tergesa-gesa menilai sesuatu dari penampilan luarnya.
Anonim mengatakan…
Kalok kita diuji kesulitan bisa juga itu pelindung dari Allah SWT, dan semua hal tidak sesuai yang kita ingin kan juga
Anonim mengatakan…
Setiap kejadian, baik suka maupun duka, mengandung hikmah tersembunyi. Percayalah, Tuhan selalu memberikan yang terbaik dengan cara-Nya yang unik. Jangan berputus asa, tetaplah berprasangka baik, dan lihatlah dari berbagai sudut pandang. 💖🙏🌟
Anonim mengatakan…
Kesimpulan dari cerita “Tindakan Seorang Brahmana yang Baik Hati” adalah bahwa kebaikan hati harus disertai dengan kebijaksanaan. Dalam cerita ini, seorang brahmana menolong seekor harimau yang terjebak, tetapi harimau itu justru ingin memakannya setelah dibebaskan. Berkat kecerdikan seekor serigala, brahmana akhirnya selamat.
Pesan moral :
Berbuat baik memang mulia, tetapi kita juga harus berhati-hati agar kebaikan itu tidak disalahgunakan oleh orang (atau makhluk) yang tidak tahu berterima kasih.
Anonim mengatakan…
Cerita ini mengajarkan bahwa segala kejadian, baik maupun buruk, pasti ada hikmahnya. Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk kita, meskipun kadang terlihat tidak menyenangkan pada awalnya. Seperti Sultan Harun dan Abu Nawas yang akhirnya sadar bahwa setiap peristiwa sudah diatur dengan cara terbaik oleh Tuhan.
Anonim mengatakan…
Percaya kepada takdir Tuhan.
Setiap peristiwa dalam hidup, bahkan yang tampak buruk sekalipun, bisa membawa kebaikan tersembunyi di baliknya.

Jangan cepat berprasangka buruk.
Saat tertimpa masalah, jangan langsung menyalahkan keadaan atau orang lain. Bersabarlah karena bisa jadi ada kebaikan di baliknya.

Sabar dan ikhlas menghadapi cobaan.
Anonim mengatakan…
Cerita ini mengajarkan bahwa kita harus tetap menolong sesama, tetapi juga perlu berpikir bijak agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang jahat atau tidak tahu berterima kasih.
Anonim mengatakan…
Kesimpulan lain dari cerita “Tindakan Seorang Brahmana yang Baik Hati” adalah bahwa setiap perbuatan baik tidak selalu dibalas dengan kebaikan, namun kecerdikan dan kejujuran akan menolong kita dari bahaya.
Anonim mengatakan…
Panji mengatakan…
terkadang versi terbaik menurut kita belum sesuai dengan terbaik versi milik tuhan kuta
Anonim mengatakan…
Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula.
Anonim mengatakan…
Makna keseluruhannya adalah ajakan untuk menerima dan meyakini bahwa segala kesulitan adalah bagian dari rencana besar yang lebih baik, meskipun akal manusia seringkali tidak mampu memahaminya di awal.
Anonim mengatakan…

Cerita ini menyimpulkan bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik bagi manusia dengan cara yang mungkin tidak selalu kita pahami pada awalnya. Setiap peristiwa, termasuk musibah, memiliki hikmah dan tujuan yang baik. Kesabaran dan kepercayaan kepada kehendak Tuhan akan membuat kita menyadari bahwa semua terjadi demi kebaikan kita pada waktunya.
Mei Diva mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan…
Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada manusia dengan cara yang terbaik pula, meskipun terkadang terlihat buruk atau menyakitkan pada awalnya.
Hal yang dialami Sultan Harun — kehilangan jari kelingking dan memenjarakan Abu Nawas — ternyata membawa hikmah besar. Karena jari yang hilang itulah, Sultan terhindar dari kematian ketika akan dijadikan persembahan oleh suku pedalama.
Anonim mengatakan…
Cerita ini mengajarkan kita untuk percaya pada kebijaksanaan Tuhan dan menerima segala sesuatu dengan sabar dan ikhlas, karena kita tidak selalu dapat melihat rencana besar di balik setiap kejadian. Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula, dan kita harus percaya pada-Nya.
Anonim mengatakan…
Kesimpulan:
Cerita ini mengajarkan bahwa setiap peristiwa, baik atau buruk, pasti ada hikmahnya. Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik, meski manusia belum bisa memahaminya. Apa yang tampak sebagai musibah bisa jadi adalah jalan keselamatan dan kebaikan.
Anonim mengatakan…
Kisah tersebut menceritakan bagaimana Sultan Harun bersama penasihatnya Abu Nawas menjalani dua peristiwa berburu yang penuh bahaya. Di awal, meski sultan terluka dan penasihatnya dipenjara, akhirnya tampak bahwa kejadian itu menyelamatkan sultan dari dijadikan persembahan oleh suku primitif—karena cidera-jari-kelingkingnya. Abu Nawas menegaskan bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula, hanya saja manusia sering kali tak memahami rencana-Nya dari awal.
Anonim mengatakan…
Tuhan selalu memberi yang terbaik, meskipun kadang tidak sesuai keinginan kita. Musibah bisa menjadi bentuk perlindungan dan kebaikan yang belum kita pahami saat itu.
Anonim mengatakan…
Setiap peristiwa, bahkan yang tampak buruk, ternyata membawa hikmah. Kehilangan kelingking menyelamatkan Sultan, dan dipenjarakannya Abu Nawas juga melindunginya. Benarlah bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula.
alif mengatakan…
Makna yang bisa di ambil adalah
Tuhan selalu memberi yang terbaik sesuatu yang tampak buruk atau mengecewakan hari ini bisa jadi adalah perlindungan dan kebaikan besar yang belum
Anonim mengatakan…
cerita ini mengajarkan bahwa versi terbaik menurut pandangan Tuhan mungkin berbeda dengan versi terbaik menurut keinginan manusia, dan di dalam kesulitanlah sering tersembunyi kebaikan dan keselamatan terbesar.
Anonim mengatakan…
pentingnya bersabar dan menerima bahwa rencana kita mungkin bukan rencana terbaik menurut Tuhan. bahwa Tuhan “memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula”, bukan berarti selalu sesuai dengan keinginan atau harapan kita secara langsung. Kadang kita ingin hasil yang nyaman, cepat, mulus — tapi “cara terbaik” mungkin berbeda dan tak terduga.
Anonim mengatakan…
Tuhan Selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik. Kita tidak tau apa yang Tuhan rencanakan kepada kita tapi percayalah bahwa kejadian yang kita alami tentu akan ada hikmahnya dibaliknya
Anonim mengatakan…
Percaya kepada takdir Tuhan.
Setiap peristiwa dalam hidup, bahkan yang tampak buruk sekalipun, bisa membawa kebaikan tersembunyi di baliknya.
Jihanputri mengatakan…
Cerita ini mengajarkan kita untuk selalu berbaik sangka kepada Tuhan, karena setiap kejadian pasti mengandung hikmah tersembunyi. Kadang, kita tidak menyadari bahwa musibah yang menimpa kita adalah bentuk perlindungan dari bahaya yang lebih besar. Kebijaksanaan Abu Nawas mengingatkan kita untuk selalu melihat situasi dari berbagai sudut pandang dan mencari hikmah di setiap kejadian.
april mengatakan…
setiap peristiwa/pengalaman pasti kita mengalami pahit dan buruknya, tetapi walau semua itu pahit kita harus melewati nya karena di balik itu semua ada hal baik di dalamnya, percaya kepada tuhan bahwa dia akan menggantikan yang buruk menjadi lebih baik
Ryan mengatakan…
bagus saya suka ceritanya yang bermanfaat pokoknya bagusss
Anonim mengatakan…
Apa yang terlihat sebagai musibah ternyata bisa menjadi kebaikan. Tuhan selalu memberikan yang terbaik, meskipun caranya tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.
Tampilkan mengatakan…
Cerita tersebut mengajarkan bahwa setiap peristiwa, bahkan yang tampaknya buruk, bisa membawa kebaikan. Tuhan selalu memberi yang terbaik, meski caranya tidak selalu sesuai harapan manusia. Musibah kadang justru menjadi bentuk perlindungan.
anitaa mengatakan…
cerita tersebut mengajarkan bahwa apa yang terlihat buruk belum tentu merugikan kita. terkadang Tuhan memberi sesuatu yang berbeda dari harapan kita karena itu yang paling baik untuk kita. kita diajak untuk sabar, ikhlas, dan percaya bahwa setiap kejadian memiliki hikmah.
Farel mengatakan…
Setiap peristiwa, baik maupun buruk, memiliki hikmah. Tuhan selalu memberi yang terbaik, hanya saja manusia sering belum bisa melihat tujuannya. Karena itu, kita perlu sabar dan percaya bahwa semua kejadian sudah diatur untuk kebaikan kita
Anonim mengatakan…
Kisah ini mengajarkan bahwa walaupun kita sedang menghadapi kesulitan atau kehilangan—seperti yang dialami sang sultan—itu bukan berarti Allah kurang memberi atau tidak baik. Sebaliknya, bisa jadi itu adalah cara-Nya yang terbaik untuk melindungi atau mendidik kita. Dengan sikap sabar, tawakkal, dan yakin bahwa “Allah selalu memberi yang terbaik dengan cara yang terbaik pula”, kita dapat melihat hikmah dibalik setiap peristiwa, bahkan yang tampak buruk sekalipun. �
naura mengatakan…
Tuhan selalu memberi yang terbaik meskipun caranya mungkin tidak seperti yang kita bayangkan, dan bahkan tampak sebagai kesulitan, pada akhirnya itulah bentuknya yang paling baik untuk kita.